Selasa, 29 November 2022

GIAT WRC BIRENDRA PENYULUHAN PERGURUAN TINGGI DI KETAPANG

 





Dokumentasi PT. STAI Al-Haudl Ketapang







Dokumentsi PT. Politeknik Negeri Ketapang


Penyuluhan bahaya narkoba dan pencegahannya terus digalakkan pengurus WRC Birendra Ketapang. Saat ini sasaranya semua perguruan tinggi di Kabupaten Ketapang. Alahamdulillah di tuga (3) perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Al-Haudl Ketapang), Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Ketapang dan Akademi Manajemen Komputer dan Informatika (AMKI) Ketapang semua menyambut baik dan mendukung program penyuluhan. WRC Birendra telah melaksanakan penyuluhan dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Program ini diagendakan 3 bulan 1 kali atau dalam 1 tahun 2 kali kegiatan, Ini dilakukan dalam rangka menguatkan dan menumbuhkan penguatan bahaya narkoba dan pencegahannya dikalangan mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Ketapang dalam rangka mewejudkan Ketapang BERSINAR (Bersih dari Narkoba) menuju Kota Layak Anak (KLA).

Tema penyuluhan dikalangan mahasiswa “Bahaya Narkoba dan Peran Mahasiswa terhadap Pencegahannya”. WRC Birendra berpandangan mahasiswa adalah kalangan melinial modern memiliki intelektual tinggi. Oleh karena itu kami membentuk sahabat melenial WRC Birendra disemua perguruan tinggi dan satuan pendidikan yang telah dilakukan penyuluhan bahaya narkoba dan pencegahannya. Peran mahasiswa paling tidak ada tiga (3) pertama “Iron Stock” diharapkan menjadi pribadi yang tangguh, ulet daya tahan yang kuat dalam menghadapi tantangan bahaya narkoba. Menumbuhkan pribadi tangguh, ulet dan daya tahan kuat diperlukan proses panjang dan kesungguh-sungguhan. Mereka harus mampu menempatkan dirinya, menuangkan ide/gagasan, dinarasikan dalam gagasan berupa pokok-pokok pikiran serta dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dikampus sebagai modal ketika selesai dunia perguruan tinggi. Kedua “Agent of Change” perubahan dan pendobrak nilai yang dianggap tidak sesuai dengan norma dan aturan. Disinilah tugas mahasiswa mampu mengerakkan pribadi-pribadi mandiri, mampu mengkaji dan menganalisa apa pun yang terjadi dikehidupan baik dikampus maupun diluar kampus. WRC Birendra memadukan gerakan pelapor dan pelopor (2P). Apa itu pelapor ? Mahasiswa mampu menyampaikan apa pun bentuk dari geliat penyalah guna narkoba terjadi dimanapun, pelopor mhasiswa mampu menjadi jembatan perang terhadap narkoba dan memberikan edukasi bahaya narkoba kepada siapa pun. Ketiga “Guardian of Value penjaga nilai-nilai luhur  bangsa dan nilai positif baik di lingkungan kampus ataupun dimasyarakat. Disini tugas mulia sebagai mahasiswa tidak sekedar menjaga, bagaimana mampu mengaktualisasikan dalam bentuk kepribadian mencerminkan karakter sebagai manusia Iron Stock.

Rahmat Kartolo, S.Pd.I., M.Sos Ketua WRC Birendra Ketapang disela materi penyuluhan menyampaikan kalangan melenial rentan terhadap penyalah guna narkoba dikarenakan pertama latar belakang riwayat keluarga seperti orang tua berpisah membuka peluang bagi remaja melampiaskannya pada narkoba. Kedua keliru memilih pergaulan dan lingkungan sosial. Ketiga berada disituasi sulit hingga mengalami depresi dan kecemasan tanpa ada bimbingan. Keempat menurunnya rasa percaya diri akibat traumatis mendalam dan Kelima ketidak mampuan diri beradaptasi dengan lingkungan.

Kelima hal biasanya kalangan melenial terjerumus ke perangkap penyalahguna narkoba dikarenakan. WRC Birendra melalui penyuluhan minimal ada 10 (sepuluh) cara pencegahan agar dikalangan melenial terhindar dari bahaya narkoba diantaranya 1. tanamkan nilai-nilai agama sejak dini, 2. jalin komunikasi sejak dini soal bahaya  narkoba, 3. fokus pada hal positif, 4. mencontohkan kebiasaan yang baik, 5. terapkan peraturan di rumah, 6. ciptakan keharmonisan keluarga, 7. hadapi masalah dengan cepat, 8. bangun ikatan emosional, 9. berikan contoh kasus yang nyata, dan 10. kenali pergaulan anak-anak, tandasnya.


TIM Media Center

WRC Birendra Ketapang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar